Generasi Muda Papua Inspiratif untuk Pendidikan Indonesia: Apresiasi SATU Indonesia Awards

by - November 05, 2024

Di era globalisasi sekarang, pendidikan adalah hal yang penting dalam kehidupan dan Diana Christina Dacosta Ati adalah salah satu pemudi Indonesia yang berasal dari Papua memiliki keinginan kuat untuk memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan sekitarnya. Diana Christina Dacosta Ati adalah Guru Penggerak Daerah Terpencil/GPDT Pendidikan Papua yang bertugas di kampung kaibusene, distrik haju, hingga kontrak berakhir pada 2020. Setelah itu setahun kemudian Diana kembali ke Mappi dan ditugaskan di Kampung Atti, Distrik Minyamur. Diana bersama dua koleganya sesama guru penggerak mengajarkan dasar-dasar calistung yang diselipi dengan nasionalisme. Diana juga mengedukasi dan mengsosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya mengenyam pendidikan. Pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan namun juga membentuk karakter dan masa depan.

 

Diana Christina Dacosta Ati Satu Indonesia Awards ASTRA
Diana Christina Dacosta Atti

Diana Christina Dacosta Ati lahir di Atambua dan merupakan lulusan sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) di Universitas Cendana, Kupang, NTT. Diana Christina Dacosta Ati mengikuti Program Guru Penggerak Daerah Terpencil tahun 2018, sebuah program inisiasi Bupati Mappi periode 2017-2022, Kristosimus Yohanes Agawemu, bekerja sama dengan Gugus Tugas Papua, Universitas Gadjah Mada (UGM). Sehubungan dengan hal tersebut, beliau menceritakan kendala yang dialami yaitu dari segi geografis dan budaya masyarakat yang belum kondusif untuk mendukung proses pembelajaran. Beberapa siswa menggunakan baju biasa ketika berangkat dan menggantinya dengan seragam ketika telah sampai di sekolah karena jarak rumah yang jauh dari sekolah dan butuh perjalanan 2 jam melewati hutan dan rawa.
Proses belajar-mengajar di SD Atti

Diana Christina Dacosta Ati mengajar di SD Negeri Atti yang jarak dari Ibukota Provinsi Papua Selatan, Merauke yaitu membutuhkan waktu perjalanan seketir sembilan jam bahkan jika melalui transportasi darat menghabiskan waktu selama 23 jam. Mengemban tugas sebagai guru, Diana Christina Dacosta Ati bersama rekan-rekan guru dalam mengimplementasi kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah mengembangkan dengan muatan lokal melalui kurikulum kontekstual. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan materi disesuaikan dengan budaya yang diharapkan dapat merubah pola pikir untuk menyadari pentingnya pendidikan. Diana dan para guru memanfaatkan teknologi dengan mengupdate cara belajar melalui Youtube yang baru dapat diakses tahun lalu setelah jaringan internet tersedia.

Pendidikan merupakan pilar penting dalam kehidupan sebagai investasi dalam menghadapi tantangan masa depan. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh menjadi bekal anak-anak dalam melihat peluang, memecahkan permasalahan, dan inovasi yang mendukung negara untuk lebih maju dan sejahtera. Kehadiran Diana dan dua rekannya, anak-anak di kampung tersebut mulai bisa membaca dan menulis dan banyak yang berhasil melanjut Pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Siswa SD Atti dan Diana

Diana memiliki keyakinan bahwa dengan niat tulus dalam melakukan pengajaran akan membawa berkah walaupun banyak sekali yang mempertanyakan kepada beliau mengapa harus bertahan. Diana Christina Dacosta Ati bersyukur mendapatkan pengalaman yang luar biasa ketika dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya dalam memperjuangkan pendidikan di pedalaman Papua. Diana Christina Dacosta Ati memiliki harapan untuk Pendidikan di Indonesia khususnya pedalaman Papua untuk terus maju membawa perubahan yang lebih baik. Akses Pendidikan yang merata, kualitas pengajaran dan kurikulum yang relevan, pengembangan guru yang professional dan berdedikasi, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, partisipasi masyarakat dan sektor swasta, pembentukan karakter dan moral generasi muda dengan komitmen bersama dalam mengembangkan pendidikan yang lebih baik, Indonesia dapat menghasilkan generasi yang mampu menghadapi tantangan global, sekaligus menjaga identitas budaya dan nilai-nilai luhur bangsa.

SATU Indonesia Awards

Diana Christina Dacosta Ati adalah sosok inspiratif generasi muda dengan karya produktif dalam dunia pendidikan secara tulus, semagat, dan inovatif membuat perubahan positif bagi masyarakat sekitarnya. Atas pengabdiannya pada dunia pendidikan, Diana Cristiana mendapatkan apresiasi Semangat Astra Terpadu untuk (SATU) Indonesia Awards 2023.

SATU Indonesia Awards adalah Apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.

Mari menjadi anak muda yang berani mengambil setiap kesempatan demi kehidupan yang berkelanjutan. Kamu bisa mendaftarkan melalui website ASTRA SATU Indonesia Awards

Semangat putra-putri Indonesia untuk selalu menginspirasi dan berkarya bagi negara tercinta, INDONESIA.



You May Also Like

12 komentar

  1. selalu salut dengan guru-guru yang mau mengabdikan dirinya di daerah yang kurang beruntung. salut, bu Diana! 🙌

    BalasHapus
  2. Wah, selamat Bu Diana ^^ Semoga selalu dilimpahi kesehatan, kebahagiaan, dan selalu dilancarkan segala rencana baiknya ^^

    BalasHapus
  3. Pasti nggak gampang ya jadi guru, apalagi jadi guru di daerah 3T seperti Papua. Terima kasih Bu Diana, dan para guru-guru lain yang sudah berjuang dan mengabdi demi pendidikan Indonesia. Semoga selalu diberkahi dengan rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan di manapun kalian berada.

    BalasHapus
  4. Wah hebat sekali Bu Diana! Saya selalu salut dengan guru-guru yang begitu berdedikasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sampai berjuang mengajar ke daerah-daerah yang lebih tertinggal. Semoga Semakin hari Indonesia bisa semakin maju seluruh daerahnya!

    BalasHapus
  5. mashaallah keren banget ibu! terus menginspirasi banyak orang ya ibu Diana, sehat selalu dan sukses! semoga ibu Diana selalu diberkahi dengan banyak rezeki dan kebahagiaan jugaa..

    BalasHapus
  6. Semoga kebaikan Bu Diana dibalas dengan beribu kebaikan dan pendidikan Indonesia semakin maju dengan aksesnya yg lebih mudah. Salut untuk bu Diana dan anak2 disana yang tetap semangat. Sehat selalu semuanya

    BalasHapus
  7. Bu Diana inspiratif banget. Pastinya nggak mudah, salut dengan perjuangannya. Semoga sehat selalu Ibu.

    BalasHapus
  8. Artikelnya keren banget.. sukses selalu ya mba.. jadi guru di pedalaman pasti jadi pengalaman yang tak terlupakan

    BalasHapus
  9. Respect banget sama orang2 yang rela perjuangin pendidikan negri ini, apalagi dia seorang perempuan. Semoga selalu menginspirasi dan terus menjadi contoh baik untuk kita semua.

    BalasHapus
  10. Salut kepada anak muda seperti Diana. Tetapi memang pada kenyataanya pendidikan di Indonesia ini belum merata kan ya. Miris. teruskan mbak perjuanganmu.

    BalasHapus
  11. Salut sama Ka Diana yang begitu peduli dengan pendidikan di Papua. Memang kalau tidak ada yang muali untuk lebih peduli terhadap pendidikan bakalan susah, katena tidak selamanya harus bergantung pada pemerintah.

    BalasHapus
  12. Meliat para guru pengabdian di papua ini kadang kala bikin kagum yaa, mereka jiwa mengabdinya mantap pwol

    BalasHapus